Pagi itu, hujan turun deras di tengah kota. Namun tampaklah seorang pelajar SMA tengah bergegas menuju ke sekolah dengan sepeda peninggalan kakeknya. Ia adalah Tony Fernandez, seorang pelajar SMA yang sebenarnya sangat tampan namun karena penampilan yang cupu ia tidak ditaksir oleh wanita di sekolahnya. ”Aduh, takut terlambat nih” ucapnya, sesampai di sekolah ia lalu menuju ruangan kelasnya yang kebetulan pelajaran pertama hari itu adalah Fisika yang di ajar oleh Mr.Marco, guru favoritosnya. “maaf pak, terlambat” katanya. “Masuk Ton, saya maklumi karna hari ini hujan sangat lebat” kata Mr.Marco, “ingat kita hari ini belajar mengenai optika fisis dan anak-anak lusa ada tes mengenai polarisasi
bilang mister lagi yang langsung disambut dgn satu kata oleh muridnya “YAAH….”, ketika Tony mendekati bangkunya seseorang bergumam “eh, si cupu datang” ledek Andre (tukang bacot kelas). “Huss, dre, tidak baik meledek Tony” bilang Jessica (cewe paling cantik dikelas itu namun sangat baik dan anak orang kaya, merupakan cewe yang sangat ditaksir oleh Tony ). “T-t-thank Jess” ujar Tony dengan gugup. Materi hari itu mengenai Interferensi yang merupakan bagian dari optik fisis. Hari semakin siang namun tak meyurutkan Tony untuk untuk berhenti belajar/bolos karena ia ingin meraih cita2 setinggi mungkin untuk memperbaiki ekonomi keluarganya yang tergolong pas – pasan. Saat pulang sekolah Tony dengan cepat menuju parkiran sekolah untuk mengambil sepedanya. Namun, belum mencapai sana ia melihat Pak Bayu (penjaga sekolah bertampang lusuh) dengan resah menuju halaman belakang sekolah. “Kenapa pak Bayu ya??” pikirnya, “Ada apa Ton??” kejut Jessica, “a-a-aku tadi melihat Pak Bayu ke halaman belakang sekolah”kata Tony dengan GUGUP (as always), tak lama datanglah Cris (sobat Tony) “waduh2, makin lengket aja nih”ujarnya. “Ga da waktu tuk basa basi, aku mau lihat Pak bayu” kata Tony yang langsung berlari diikuti oleh Jessica dan Cris. Mereka melihat Pak Bayu sedang memegang sebuah trident (sejenis tombak perang, dapat darimana jg kaga tau) dan menancapkannya ke tanah hingga tanah tersebut bergelombang dan setelah itu “blarr!!!” sebuah sinar berrefraksi dan membentuk gelombang cahaya yang sangat besar darinya yang langsung mengabsorbsi
ketiga pelajar SMA itu kedalamnya.

Begitu keluar dari gelombang cahaya itu, Tony tersadar dari tidurnya. Namun ia terkejut ketika menatap dimanakah dia sekarang? “Bangun Cris” katanya dengan terbata – bata, “hmm, HAH dimana ini?” kejut Cris, “entahlah” sambung Tony, “nona itu mana bro?” Cris bertanya, “nona siapa? Oh si Jess (sapaan Tony sejak keduanya masih kelas 1 SMA) dimana dia yah? Ayo kita mencarinya sambil berkeliling sebentar” bilang Tony, “aku ikut bro” sambung Cris. Kedua pun berkeliling disekitar tempat itu, namun terkejutlah mereka melihat Jessica sedang ditawan oleh beberapa tentara yang mengenakan baju zirah. “Hey, tunggu sir!!!” teriak Tony (yang anehnya menjadi lebih berani dari sebelumnya) melihat hal itu Cris dan Jessica jelaslah terkejut, “siapa kalian yang memasuki wilayah kami tanpa ijin?!! Apa kalian berasal dari Kerajaan Wilarrion?” teriak salah satu prajurit, “b-b-bukan pak” kata Cris dengan sangat ketakutan, “lalu siapa dan berasal dari mana kalian?” tanya salah satu prajurit, “kami tidak tahu Pak mengapa kami berada disini, tapi yang pasti kami bukan berasal dari sana” kata Tony dengan yakin, “namun entah mengapa ketika kami terbangun dari padang kecil di sana kami sangat yakin ini bukan tempat kami semula” jelas Tony, “maksudmu kamu maybe dari dunia yang berbeda dengan kami?” tanya salah satu prajurit, “sepertinya ya” sambung Tony, “hmm, serdadu panggil komandan” ujar kepala para prajurit tersebut, “baik pak!!!” prajurit tersebut kemudian memanggil komandan Rugerio yang kemunculannya jelas membuat kaget ke-3 pelajar tersebut. “HAH” kejut mereka ber-3, “Ton, Cris kok komandan itu mirip dengan pak Budi??” tanya Jessica. “Ada apa? Apa kalian terkejut dengan kehadiranku di sini? Kalian pasti bertanya – tanya mengapa aku disini??” kata Rugerio, “perkenalkan, aku Rugerio Albers, 1st division commander of State Forces dibawah pimpinan Roy Trezect sebagai Jendral State Forces” katanya lagi, “atau yang kalian lebih kenal sebagai pak Budi didunia kalian, aku telah menunggu cukup lama, aku lega kalian akhirnya datang juga” sambungnya. “Apa maksudnya kami ditunggu – tunggu sekian lama? Dan mengapa pak Budi atau pak Rugerio tiba – tiba berada disini?” tanya Tony dengan gagahnya, “itu akan sangat panjang jika kuceritakan disini. Mari, kalian ber-3 ikutlah bersamaku kemarkas kami” kata Rugerio.

Kemudian berangkatlah ke-4 orang itu ke markas yang dimaksud, ketika mengintari dinding – dinding dimarkas Cris yang melihat sebuah foto monokromatik ia bertanya “siapa orang ini komandan??” Rugerio pun merespon “ia Raja kami yang telah tiada, mari kita keruangan itu”. Mereka pun menuju Great Hall (tempat pertemuan petinggi State Forces), dan bertemu dengan Roy Trezect (pimpinan State Forces). “Selamat datang di sini para perantau, aku menunggu kedatangan kalian” ucapnya, “tunggu! Aku binggung, mengapa kedatangan kami di tunggu – tunggu” kata Tony dengan geram. “Biarlah ku menjelaskannya” sambut Roy. Dijelaskan oleh Roy bahwa State Force dulunya merupakan kerajaan yang bernama Reanoville, namun sejak Raja Bernard Trezect (yang merupakan paman dari Roy) wafat, keadaan kerajaan menjadi kacau balau, apalagi setelah sang penerus tahta Josh Trezect (anak dari Bernard dan sepupu dari Roy) berkomplot dengan Luca de Viallo (Raja nan kejam dari Wilarrion) untuk membunuh Ratu Alice Trezect (ibunya sendiri) dan kemudian berkuasa sepenuh atas Reanoville sepenuhnya. Namun, Josh yang lapar akan uang malah menjual Reanoville kepada Wilarrion dan menjadikan wilayah Reanoville sebagai wilayah Wilarrion. Masyarakat Reanoville pun berontak dan akhirnya mengetahui konspirasi Josh dan Luca terhadap Ratu Alice hingga akhirnya memutuskan untuk memberontak dengan melakukan perlawanan. Akhirnya para rakyat bertemu dengan Roy yang baru pulang dari pengembaraannya dan menjadikannya sebagai pimpinan State Force, untuk memberontak dan merebut tanah air mereka, Reanoville. “Oh begitu, lalu mengapa Rugerio yang berasal dari dunia kami tiba – tiba muncul didunia ini?” tanya Tony, “Rugerio sebenarnya mengalami kecelakaan ketika ia mencari perantau yang ditunggu – tunggu itu melewati portal yang cara kerjanya berdeviasi dan membentuk cahaya yang berrefraksi sehingga kalian bisa masuk kedunia kami dengan mudahnya, ia tak menyadari bahwa kemiripannya dengan pak Budi menyebabkan raga pak Budi terpinjam oleh Rugerio” jelas Roy. “Alasan kami ditunggu – tunggu mengapa?” tanya Tony lagi, “karena salah satu dari kalian dapat membantu kami menghadapi Wilarrion dengan mencabut SWORD OF JUSTICE di sana” kali ini Rugerio menjawab, “APA!!!!” kejut Cris dengan Jessica, “biarkan aku mencabutnya” Tony memberanikan diri. Tony mendekati pedang yang di penuhi oleh cahaya yang berrefleksi dan kemudian mencabutnya, “swarrrrr!!!!!!!” sebuah sinar polikromik memenuhi ruangan dan membentuk sprektum warna yang indah kemudian tubuhnya menyatu dengan suatu aura yang terdiri dari warna yang kaya. “Tony it`s so cool” hal ini yang terpikir di benak Jessica, “dialah yang terpilih, dengan demikian kita telah menemukan pembebas kita!!” teriak Roy. Tak lama berita pun tersebar hingga ke Wilarrion, “Luca, tampaknya Roy telah menemukan apa yang dia cari” Josh membuka perbincangan, “jadi mereka telah menemukan sang terpilih, baiklah siapkan pasukan elite kita untuk melenyapkan mereka dari dunia ini!!” teriak Luca dengan penuh rasa keji.

Hari – hari penuh penantian tiba bagi seluruh pasukan State Forces, dipimpin oleh Roy dan Tony mereka memulai pertempuran terakhir di Atavela (ibukota Wilarrion). “Hari tak bisa kulupakan di perjalanan hidupku, aku telah memimpin banyak orang untuk membebaskan tanah airku, dan aku telah membunuh orang – orang yang tak pernah kukenal sebelumnya tapi yang kutahu pasti aku melakukan ini demi Raja dan Ratu!!!” Teriak Roy membahana di medan pertempuran itu, “sekarang ini waktunya, serang!!!!!!!!!!” teriak Roy lagi, “serang!!!!!!” Tony, Rugerio dan seluruh State Forces berteriak untuk menyemangati diri masing – masing. Pertempuran yang tak seimbang itu memang tak terhindarkan, pasukan elite dari Wilarrion sedikit demi sedikit membunuh prajurit State Forces, ditengah medan perang Luca berteriak “HAHAHAHA, BEGINI SAJA KAH KEMAMPUAN KALIAN, PAYAH!!”, Roy pun memanggil Tony “Tony, coba kau tancapkan pedangmu ke tanah dengan fokus”, “BAIKLAH!!” teriak Tony yang tanpa pikir panjang segera menancapkan pedang tersebut ketanah dan kemudian muncul gelombang elektromagnetik yang membunuh seluruh pasukan Wilarrion, tak kecuali Luca dan Josh. Kemenangan pun jatuh ketangan State Forces dan sejak saat itu seluruh wilayah Wilarrion menjadi milik State Forces (yang kembali menjadi kerajaan Reanoville). Setelah pengukuhan Roy Trezect sebagai Raja baru Reanoville, ia dan seluruh rakyat Reanoville melepas kepergian Tony, Jessica, dan Cris kedunia mereka. Mereka ber-3 memasuki portal yang akhirnya membawa mereka kedunia asalnya, “akhirnya” ucap Cris, “aku pamit yah, orang tua ku pasti khawatir, ini kan sudah malam” ujarnya lagi yang kemudian pergi meninggalkan Tony dan Jessica. “Baiklah, aku jg mau pulang Jess” ucap Tony, “Ton, kamu telah berubah setelah kejadian yang menimpa kita kemarin, tapi ketahuilah aku mengagumi kamu yang sekarang” bilang Jess yang kemudian mengecup kening Tony sambil berkata “selamat malam Tony”.

~THE END~

Dikarang oleh Fenroy Yedithia